Monday, September 22, 2008
Mencari Kesegaran Hati
8/8/2008
05 Syaban 1429 H
Hits: 2.546
Mencari Kesegaran Hati
Oleh: Muhammad Nuh
dakwatuna.com - “Agama ini kokoh dan kuat. Masukilah dengan lunak, dan jangan sampai timbul kejenuhan dalam beribadah kepada Rabbmu.” (Al-Baihaqi)
Maha Suci Allah yang mempergilirkan siang dan malam. Kehidupan pun menjadi dinamis, seimbang, dan berkesinambungan. Ada hamba-hamba Allah yang menghidupkan siang dan malamnya untuk senantiasa dekat dengan Yang Maha Rahman dan Rahim. Tapi, tidak sedikit yang akhirnya menjauh, dan terus menjauh.
Seperti halnya tanaman, ruhani butuh siraman
Sekuat apa pun sebatang pohon, tidak akan pernah bisa lepas dari ketergantungan dengan air. Siraman air menjadi energi baru buat pohon. Dari energi itulah pohon mengokohkan pijakan akar, meninggikan batang, memperbanyak cabang, menumbuhkan daun baru, dan memproduksi buah.
Seperti itu pula siraman ruhani buat hati manusia. Tanpa kesegaran ruhani, manusia cuma sebatang pohon kering yang berjalan. Tak ada keteduhan, apalagi buah yang bisa dimanfaatkan. Hati menjadi begitu kering. Persis seperti ranting-ranting kering yang mudah terbakar.
Allah swt. memberikan teguran khusus buat mereka yang beriman. Dalam surah Al-Hadid ayat 16, Yang Maha Rahman dan Rahim berfirman, “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka). Janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka. Lalu, hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Hati buat orang-orang yang beriman adalah ladang yang harus dirawat dan disiram dengan zikir. Dari zikirlah, ladang hati menjadi hijau segar dan tumbuh subur. Akan banyak buah yang bisa dihasilkan. Sebaliknya, jika hati jauh dari zikir; ia akan tumbuh liar. Jangankan buah, ladang hati seperti itu akan menjadi sarang ular, kelabang dan sebagainya.
Hamba-hamba Allah yang beriman akan senantiasa menjaga kesegaran hatinya dengan lantunan zikrullah. Seperti itulah firman Allah swt. dalam surah Ar-Ra’d ayat 28. “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram.“
Rasulullah saw. pernah memberi nasihat, “Perumpamaan orang yang berzikir kepada Rabbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup dan orang mati.” (Bukhari dan Muslim)
Siapapun kita, ada masa lengahnya
Manusia bukan makhluk tanpa khilaf dan dosa. Selalu saja ada lupa. Ketika ruhani dan jasad berjalan tidak seimbang, di situlah berbagai kealpaan terjadi. Saat itulah, pengawasan terhadap nafsu menjadi lemah.
Imam Ghazali mengumpamakan nafsu seperti anak kecil. Apa saja ingin diraih dan dikuasai. Ia akan terus menuntut. Jika dituruti, nafsu tidak akan pernah berhenti.
Pada titik tertentu, nafsu bisa menjadi dominan. Bahkan sangat dominan. Nafsu pun akhirnya memegang kendali hidup seseorang. Nalar dan hatinya menjadi lumpuh. Saat itu, seorang manusia sedang menuhankan nafsunya.
Allah swt. berfirman, “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya.” (Al-Jatsiyah: 23)
Seburuk apapun seorang muslim, ada pintu kebaikannya
Seperti halnya manusia lain, seorang muslim pun punya nafsu. Bedanya, nafsu orang yang beriman lebih terkendali dan terawat. Namun, kelengahan bisa memberikan peluang buat nafsu untuk bisa tampil dominan. Dan seorang hamba Allah pun melakukan dosa.
Dosa buat seorang mukmin seperti kotoran busuk. Dan shalat serta istighfar adalah di antara pencuci. Kian banyak upaya pencucian, kotoran pun bisa lenyap: warna dan baunya.
Allah swt. berfirman dalam surah Ali Imran ayat 133 hingga135. “Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa….Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah. Lalu, memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.“
Khilaf buat hamba Allah seperti mata air yang tersumbat. Dan zikrullah adalah pengangkat sumbat. Ketika zikrullah terlantun dan tersiram dalam hati, air jernih pun mengalir, menyegarkan wadah hati yang pernah kering.
Sekecil Apapun kebaikan dan keburukan, ada ganjarannya
Satu hal yang bisa menyegarkan kesadaran ruhani adalah pemahaman bahwa apa pun yang dilakukan manusia akan punya balasan. Di dunia dan akhirat. Dan di akhirat ada balasan yang jauh lebih dahsyat.
Firman Allah swt., “Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Al-Zilzaal: 7-8)
Pemahaman inilah yang senantiasa membimbing hamba Allah untuk senantiasa beramal. Keimanannya terpancar melalui perbuatan nyata. Lantunan zikirnya hidup dalam segala keadaan.
“(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Ali Imran: 191)
Thursday, September 18, 2008
Bermainlah Anakku!
Semalam juga cuti Nuzul Quran.. Alhamdulillah dapat la ummi lebihkan baca Al Quran dari biasa. Anis pula pandai bawa diri dan bermain sendiri. Semakin hari semakin pandai anak Ummi ni.. seronoknya tengok perkembangan Anis. Alangkah besarnya kekuasaan Allah menciptakan manusia. Segala bentuk fizikal dan yang menakjubkan juga perkembangan otak dan minda bayi...
Permainan bukan sekadar menghiburkan, melekakan, akan tetapi dapat merangsang perkembangan otak dan minda bayi... maka bermainlah anakku.. Ummi buat keja ya.. biarpun bersepah... hati Ummi gembira..
Leka bermain blok ABC
Anis juga faham konsep puzzle
Tuesday, September 16, 2008
Agar Cinta Mendulang Pahala
Monday, September 15, 2008
Al Kisah Tudung Anis
Al kisah tudung yang Anis pakai di bawah ni di bawa dari Aceh. Tudung ini dijahit oleh pengungsi di Aceh, mangsa tsunami 2005. Mereka menjahit dengan menggunakan mesin jahit yang disumbangkan oleh JIM melalui sumbangan yang diberikan oleh orang ramai. Alhamdulillah dengan sumbangan ni mereka bolehlah mandiri dan mendapatkan sumber kewangan bagi menampung memulihkan semula kehidupan mereka selepas terjangan tsunami yang dahsyat itu..
Ummi ke Aceh kali kedua pada bulan Ogos 2005. Ha cuba tengok kat atas tu. Kan itu tudung yang Anis pakai kat bawah ni? Selepas 3 tahun... Ogos 2005... Ogos 2008.. tudung tu dipakai oleh anakku... Anis Solehah binti Azahari..
Wednesday, September 10, 2008
Monday, September 8, 2008
Ummipun Pandai Lukis!
Alhamdulillah.. hujung minggu lepas, Ummi dah dapat kemaskan hampir 90% rumah kita. Cuma loteng tu.. tugas Baba la kan.. Seronok rasanya duduk umah baru ni. Kalau kat dapur dak tak perlu risaukan Anis di ruang tamu. Sebab ruang Anis main boleh dilihat dari ruang dapur. So Ummi nampak ANis. Anispun nampak Ummi. Jadi Anis tak la merengek nak ke dapur seperti selalu. Ummi pun tak perlu risau lagi Anis panjat tangga!
Ruang Tamu kita... simple tak de carpet. ANis tak leh habuk..
Ini la kawasan lepak/nurseri Anis di rumah! Ummi kat dapur pun Anis tak kisah sebab dia akan sibuk baca buku dan main apa sahaja yang ada kat depan dia...
Lukisan Lama Ummi
Dalam kemas-kemas bilik study Ummi dan Baba, tersingkaplah album lama Ummi zaman sekolah-sekolah dulu... hehehe sebab KY Anis masukkan lukisan dlm blog dia.. Ummi pun nak masukkan la sebagai Arkib Karya Ummi.. Ummi memang minat lukis. Tapi lukisan Ummi masa sekolah selalu kena ambil oleh cikgu lukisan Ummi. Cikgu Subramaniam namanya. Dia amik lukisan Ummi utk dia simpan sebagai contoh untuk dia mengajar lukisan... hehe terer tak Ummi?
Ni gambar Atuk : Manan bin Salleh. Masa muda.. Ummi lukis pada 28.04.98
Ni Gambar sasterawan Negara A.Samad Said.. Ummi lukis pada 98 gak. Ummi minat sangat A. Samad Said ni. Beberapa karya dia Ummi dah baca antaranya Salina, Hujan Pagi, Daerah Zeni, Sg Mengalir Lesu, Langit Petang, Bulan Tak Bermadu di Fatehfur Sikri. Lain-lain tak ingat lah.
Ini pula pengarah filem kegemaran Ummi. U-Wei Saari. Ada rupa tak? Selalunya Ummi akan tanya dulu kawan Ummi ni lukisan siapa.. semua teka betul.. so nampaknya memang ada ruper la mcm U-Wei...
Anis Pandai Sujud!
Allahuakhbar.. bersih sungguh jiwa anak kecik ni ya. Cepat faham. Cepat belajar. Semalam hari Ahad.. sedang Ummi baru nak mula solat terdengar suara kecil yg manja sebut Aa Ba Ta. Hmm.. tu mesti belajar kat nurseri dia tu. Pulak tu sambil belek-belek buku kecik dia tu dia sebut Aa Ba Ta. Ummi pun teruskanlah solat.
Usai solat Ummi pun cium Anis dan cakap 'pandainyerr anak Ummi'.. sebut Aa Ba Ta.. ANis pandang Ummi dan ketawa. Nampaklah gigi bawahnya 2 batang tapi cuma sebatang jer menonjol. Pastu Gigi atas sebatang yang baru nak tumbuh. Anis pun sebut aa ba pa. Hehe salah la. So Ummi pandang Anis dan sebut dgn jelas pada Anis .. Aa Ba.. taa taaa.. Aa Baa Taa... then Anis sebut dgn betul.. aa ba ta... pandai... Anis pun ketawa dan tepuk tangan tanda telah berjaya ikut apa Ummi cakap.
Baba dan Abati
Pastu bila waktu berbuka menjelang.. Baba balik rumah. Baba pun apa lagi seronok la nak test Anis cakap bila Ummi citer Anis sebut Aa Ba Ta. Baba pun ajar Anis sebut A-ba-ti. Wah.. bestnyer dengar Anis sebut A-ba-ti.. Anis.. ANis..
Anis Sujud
Bila selesai berbuka ala kadar.. Ummi dan Baba pun nak solat manghrib. Anis mula sibuk nak solat jugak. So Ummi ambilkan sejadah untuk Anis. Ummi sebut Allahukhabar menunjukkan nak solat. Huhu.. tak sangka bila sebut Allahuakhbar Anis terus turun dan sujud atas sejadah... hehe.. tak sempat la nak amik pic Anis masa tu.
Pastu Baba ajar Anis angkat takbir.. Allahuakhbar. Anis angkat dua tangan.. dan sebut Allah-obat. hihi.. tapi tgn tu letak atas kepala la pulak.. kiri dan kanan.. Pastu Anis sujud menandakan Allahuakhbar tu kena sujud.. Hai Anakku... moga jadi anak yg solehah...
Saturday, September 6, 2008
Hujung Minggu Datang lagi..
Ini la pejabat Ummi.. macam Arkib Negara kan?
Nurseri ni best sebab luas dan Anis boleh explore pelbagai aspek. Main, belajar, mengaji, tgk TV dan macam-macam la... Hai.. bila la Ummi nak ada nurseri sendiri ya?
Cikgu kata ni rumah 'port' kegemaran Anis kat nurseri. Masuk dlm rumah dia tu pastu ketawa sorang-sorang.. huhu.. Anis.. Anis.. Ha tengok tu.. Anis akan duduk kat tingkap dan lambai Ummi bila nak balik dari menyusukan dia.. kalau nangis pun letak Anis kat rumah dia dan nangis pun lupa.. Anis akan lambai Ummi dan sebut dgn manja nyer.. "Baaaiiiii".
Friday, September 5, 2008
Balik Kampung
BALIK KAMPUNG
Huhu.. baru puasa tak sampai seminggu dah ingat kampung.. bukan apa minggu lepas tak jadi balik kampung sebab pindah. Pastu baba janji nak balik kampung masa pose ni.. InsyaAllah.. hujung minggu depan kita balik kampung! Ha... nanti boleh la ANis sebut o.. pa (Opah).. Atuk tak pandai lagi hehe.. jeles la Atuk Manan nanti..
Tradisi balik kampung sesuatu yang amat menyeronokkan. Apatah lagi dapat menziarahi dan menatap wajah kedua ibu bapa yang telah membesarkan kita. Bagi yang telah berumahtangga, keluarga mertua juga perlu diziarahi sebagaimana ibu bapa sendiri.
Keindahan kampung halaman seringkali membuatkan hati yang rindukan ibu bapa kian menggamit hati untuk balik. Sudah pasti mereka yang tidak teringatkan kampung halaman dan merindui keluarga yg ada di sana sesuatu yang pelik ataupun tidak normal. 'Tempat jatuh lagi dikenang inikan pula tempat bermanja' adalah pepatah indah orang Melayu dahulu kala bagi menggambarkan dekatnya hati kita kepada kampung halaman. Sudah pasti tempat bermanja adalah kepada kedua ibu bapa kita dikampung. Manakala tempat jatuh pula sudah pasti tempat kita bermain sewaktu kecil.
Alangkah bertuahnya mereka yang punyai kampung halaman. Keindahan air sungai. Kedinginan udara dinihari. Keasyikan panorama senja pabila mentari membenamkan diri dikaki langit. Kicauan burung meraikan mentari pagi.. segalanya sangat asyik dan indah..
Keseronokan balik kampung ini ditambahan lagi sekiranya kena dengan musim buah-buahan. Rambutan, durian, pulasan, rambai, manggis, kundang, langsat. Walaupun mungkin tidak semua itu datangnya dari kebun sendiri lagi, namun keseronokan musim buah-buahan masih lagi terasa...
Wednesday, September 3, 2008
Ramadhan - Anis pandai Cakap dan berjalan.
Bila berdiri ANis akan sebut.. 'up'
Anis dah boleh berdiri betul.. tapi masih gayat lagi tu.. hehe
Bila duduk Anis akan sebut 'down' menunjukkan dia dah duduk.. pandainyer..
Malam tadi (31 Ogos 2008) sedang Anis suka-suka berdiri, Ummi suruh jalan... ja... lan... kata Ummi. Amazing! Anis berjalan dua tiga langkah ikut cakap Ummi... pandainyer anak Ummi.. :)
2-3 hari sebelum tu plak Anis ikut cakap Ummi. Bila Ummi sebut merah Anis pun ikut.. 'me.. ah..'. Bila sebut biru.. 'blurrr' sambil sembur air liur.. huhu. Anis pun ikut kalau sebut Hijau dan Green... pandainyer anak Ummi.. Alhamdulillah.
Pada mlm merdeka, sedang asyik bagi Anis makan malam sambil tonton TV mlm merdeka, Anis tiba-tiba sebut 'me..de..aa' Rupa-rupanya Anis sebut Merdeka! ikut TV.Ingatkan kebetulan. Pastu bila Ummi test sebut merdeka kat Anis, Anis pun sebut ikut patah perkataan.. 'me.. de..aa' Hai Anis.. Anis.. nampaknya Anis dah pandai belajar.. So pasni kena banyak la ajar Anis dgn konsisten! Bila besar jadi anak yang bijak dan solehah. Menjadi hambatNya yg beriman dan bertaqwa kepadaNya. Berbakti pada ibu dan bapa. Bermanfaat kepada agama, masyarakat dan negara... besarnya harapan Ummi dan Baba..
Gembira dapat berlatih duduk dan bangun
RAMADHAN DATANG LAGI - Pindah Rumah
Ramadhan bulan berkat.Bulan dibukakan seluas-luasnya oleh Allah pintu pengampunan, pintu rahmat dan berkat, serta pintu amal yang beroleh pahala berlipat ganda. Pada bulan ini umat Muhammad diberikan keistimewaan untuk memburu Lailatulqadar itu malam yg lebih baik dari seribu bulan.
Ramadhan - Pindah Rumah.
Alhamdulillah.. dari dulu Ummi dan Baba cari rumah setingkat je. Mudah urusan. Keluarga kitapun tak la besar sangat. Kalau baba tak de kat umah, tinggal la kita berdua sahaja. Kalau Anis ada adik best gak. Semkin meriah la umah kita nanti dgn gelagat budak-budak kecik nih. Ingatkan Anis bakal dapat adik lagi. Tapi tak de rezeki rupanya.. penat2 pindah rumah tak jadi la adik Anis dlm rahim ummi ni :(. Tapi tak pe ALlah know the best. Mlm tu Ummi tak bangun sakit perut :(. Pasni kalau dpt tahu Anis nak dpt adik Ummi tak leh wat keje berat-berat la. Mcm Anis dulupun kena terus ke Hospital dan inject Duphaston..
Walaupun rumah ni kecil tapi masih juga tetap besar bagi kita. Alhamdulillah rezeki Allah bagi kebetulan ada plak umah kosong. Baru lepas renovate plak tu.. jadi rumah tu sgt cantik dan sederhana buat kita.. Terima kasih Baba yang telah sediakan umah buat kita. Walaupun menyewa tapi Alhamdulillah.. nanti ada la tu rezeki kita untuk ada rumah sendiri kan dik. So Raya tahun ni kita raya kat umah lain plak!
Hmm.. sampai pagi ni penat pindah tak hilang lagi.. semalam kena amik cuti utk pindah dan kemas rumah. Anis Ummi hantar ke nurserilah! Alhamdulillah.. rumah kita dah kemas.. ada bilik study lagi. Nanti kita letak pic kat sini ya Anis.
Ruang Dapur - Ada kabinet lagi..
Ruang makan - atas tu ada loteng. Kalau ada program leh la adik-adik lepak kat atas tu.. privacy..
Ni rumah lama kita.. luas sangat untuk kita berdua kan dik.
Ni tempat selalu Ummi wat usrah.
Rumahku Syurgaku
Taman sakinah, Mawaddah dan rahmah
Keluargaku kegembiraanku
Moga keberkatan melimpah ruah