HATI

Hari ni aku nak bicara soal hati. Hati raja bagi diri manusia. Huh! takutnya.. bagaimanalah keadaan hati aku ya.. Pagi ni aku terbaca kata-kata di atas dlm buku 'Bagaimana Menyentuh Hati'. Aku terbaca ayat Al quran tu dan kata-kata seterusnya.. ohh... sangat tersentuh hatiku..

Baru-baru ni aku rasa sgt marah kepada seseorang.. lantas kuteringat lagi soal hati.. Oh nasihat suamiku kepadaku.. marah itu adalah pintu syaitan utk masuk ke dalam hati kita.

Jika kita sedang marah kita hilang akal. Bila hilang akal kita hilang rasional.. oh tuhan.. Rasulullah marah bila Islam dipersenda.. mcm juga kawan aku kak nashita pun selalu marah-marah. DLm email pun marah. Tapi dia marah kat SB. Kat Kerajaan yang zalim. Kat kuncu-kuncu kerajaan BN yg zalim.. marah tu mmg patutpun.. entah kenapa dlm pilihanraya ni selalu plak teringat kat dia.

Atas dasar nak cari tazkirah tentang marah dlm internet.. maka terjumpalah satu artikel ni. Lupa nak save laman blognya. Tapi pengajarannya.. moga aku menjadi insan yg mampu mengawal kemarahanku...

Firman Allah:Mereka yang menahan marah dan memaafkan pada sesama manusia. Dan Allah kasih pada orang yang berbuat baik ( Al-Imran 134 ).

Firman Allah:Dan jangan memalingkan mukamu dari orang2, jangan berjalan di bumi dengan sombong. Sungguh Allah tidak kasih pada semua yang sombong lagak atau sombong lidah ( Lukman 18 ).

Hadist: dikutip dari buku Riadhus Shalihin
Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah s.a.w bersabda: Bukannya ukuran kekuatan seseorang itu dengan bergulat, tetapi orang yang kuat yaitu orang yang dapat menahan hawa nafsu pada waktu marah

Sulaiman bin Shurad r.a berkata: Ketika saya duduk bersama Rasulullah s.a.w mendadak ada dua orang saling memaki, sedang salah satu dari padanya telah merah wajahnya, serta tegang pula urat lehernya, maka Rasulullah s.a.w bersabda: Saya mengetahui suatu kalimat yang kalau dibaca pasti hilang apa yang dirasakannya, yaitu “A’UUDZU BILLAAHI MINASYSYAITHOONIRROJIM”. Maka para sahabat memberitahukan pada orang yang sedang marah itu: A’UUDZU BILLAAHI MINASYSYAITHOONIRROJIM”.

Mu’adz bin Anas berkata: Bersabda Rasulullah s.a.w: Siapa yang menahan marah, padahal ia dapat memuaskannya (melaksanakannya). Maka kelak pada hari qiyamat, Allah akan memanggilnya di depan sekalian mahluk, kemudian disuruhnya memilih bidadari sekehendaknya.

Mungkin akan ada yang bertanya, bagaimana kalau yang dapat menahan marah itu wanita? Insyaallah, mungkin si wanita itu akan dijadikan bidadari dan akan dipilih oleh pria tampan yang ia sukai ketika di dunya……..Ya Allah ampunilah kalau pemdapat saya ini salah, yah ini mah hanya tambahan dari saya. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui…..

Marilah kita simak dan hayati firman Allah dan hadist di atas itu. Memang kita sebagai manusia yang tidak luput dari dosa dan kesalahan, tidak ada manusia yang sempurna di atas jagat raya ini.. Apalagi dalam keadaan masa kini, yang mana kehidupan manusia banyak di pengaruhi oleh pengaruh2 yang sebagian tidak baik yang kadang2 dapat menimbulkan stress, emosi, menimbulkan ketidak puasan dalam menghadapi kehidupan, sifat greedy alias rakus, dlsb.

Untuk orang2 yang tidak dapat menguasai perasaan dan emosi, dan tidak adanya kesabaran, keadaan ini akan menimbulkan adanya perkelahian, pertikaian, peperangan, permusuhan bahkan ada yang dapat mengahiri hidupnya sendiri secara paksa.

Maka dari itu marilah coba tips cara mencegah perasaan amarah ini : Apabila kita diserang perasaan marah, coba jangan sekali2 kita mengeluarkan perkataan, perbuatan atau tindakan. Lebih baik diam sambil membacakan “A’UUDZU BILLAAHI MINASYSYAITHOONIRROJIM” dan banyak istigfar…….sampai perasaan marah itu hilang dan jiwa kita tenang kembali, nah waktu hilangnya rasa marah ini mungkin setiap orang berbeda, ada yang mungkin sehari, dua hari, tiga hari…..dst…bagaimana keadaan pribadi masing2. tapi harus menunggu dan merasa bahwa rasa jengkel atau marah atau kesel sama seseorang itu hilang….dan tidak ada unek2 lagi. Apalagi kalau kita mengingat firman Allah dan hadist diatas, mungkin ini akan mempercepat hilangnya rasa marah dan emosi itu.

Setelah hilang rasa marah dan jiwa tenang kembali, barulah kita boleh berbicara, berbuat sesuatu atau bertindak, karena ksemuanya ini akan dilakukannya dengan kesadaran dan pikiran yang jernih sehingga perkataan, perbuatan dan tindakan kita tidak akan menyakitkan dan tidak melukai hati orang itu.Dan juga jangan merasa rendah atau hina kalau kita meminta maaf duluan, walaupun ke orang yang lebih muda usia dari kita atau kita tidak merasa bersalah. Karena menahan marah dan memaafkan (atau minta maaf) adalah perbuatan baik di sisi Allah.

Ini adalah sekedar hanya berbagi ilmu, dan saling menasehati ke jalan yang benar ini mungkin merupakan sebagai ibadah……mudah2an bermanfaat……Maafkan kalau ada kata2 (ketikan2) saya yang salah atau kata2 yang tidak berkenan, maklum saya mah bukan penulis. Mohon maaf lahir bathin……